Dosen dan Mahasiswa Magister Sosiologi Melaksanakan Pengabdian Masyarakat di SLB Aceh Jaya

28 Sep 2024 | Berita | 0 Komentar

MEULABOHUTU | Dosen bersama mahasiswa Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam Pelaksanaan kegiatan  pendampingan peningkatan kemampuan motorik bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Aceh Jaya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan Pembangunan ramah disabilitas, berbasis keadilan gender dan inclusi social untuk kemandirian kelompok rentan, khususnya bagi anak berkebutuhan khusus di SLB Aceh Jaya, Kamis (26/9/2024).

Pengabdian yang mengangkat tema “Optimalisasi Inovasi Ecoprint (Model Inclusiveness Social Pemberdayaan Kelompok Disabilitas” ini diketuai oleh Dr. Khairan, M.Si beranggotakan Dr. Afrizal Tjoetra, M.Si serta didampingi para mahasiswa Magister Sosiologi.

Kegiatan ini adalah tindak lanjut atas pendampingan yang telah dilaksanakan beberapa kali sejak tahun 2023 dalam bidang pengembangan inovasi ketrampilan pembuatan ecoprint bagi siswa disabilitas yang menempuh Pendidikan di sekolah tersebut.

Dr. Khairan kepada UTUNews menyebutkan tidak kurang dari 80 siswa yang sedang mengikuti Pendidikan di SLB aceh jaya, baik Tingkat dasar (SDLB) Tingkat pertama (SMPLB) maupun Tingkat menengah atas (SLTALB).

“Merujuk pada informasi dan data bahwa di kabupaten aceh jaya terdapat banyak anak berkebutuhan khusus yang harus didampingi agar mereka tetap bersekolah dan berada di lngkungan Pendidikan. Namun banyak anak tersebut yang belum dapat bersekolah di SLB Aceh Jaya dengan berbagai alasan,” jelas Dr. Khairan.

Namun demikian focus pengabdian bidang magister sosiologi saat ini adalah pada siswa yang berada di sekolah SLB. “Mereka harus dilakukan pendampingan dibekali ketrampilan agar selesai Pendidikan di SMALB dapat ditampung menjadi tenaga kerja trampil dan dapat di gaji dengan layak, sesuai keahliannya”. Lanjut Dr. Khairan

Saat ini ketrampilan membuat ecoprint adalah ketrampilan yang tepat untuk mereka yang memiliki kemampuan nalar yang terbatas (Tuna Grahita). Karena untuk membuat produk ecoprint sendiri tidak membutuhkan pemikiran yang rumit, untuk selanjutnya yang membutuhkan ketrampilan yang lebih rumit dilatih siswa tuna rungu (Tuli) yang memiliki kemampuan berfikir lebih cerdas.

Dari kreasi kedua jenis anak berkebutuhan khusus tersebut menghasil produk ecoprint yang sangat menarik. Pengabdian kali ini yang dilakukan oleh Dosen dan mahasiswa magister sosiologi. Focus utama pada pengembangan diri semua unsur Masyarakat sekolah (Kepala Sekolah, guru, siswa dan komite sekolah /orang tua siswa ) untuk mendukung strategi pengembangan produksi dan inovasi ecoprit dan potensi pemasaran baik dalam maupun pasar global. (Humas UTU).

 

Berita Terkini